Peneliti di Inggris telah mengembangkan model kembaran digital, FarrSight-Twin, untuk memprediksi respons kemoterapi pada pasien kanker. Teknologi ini bertujuan meningkatkan pemilihan pengobatan yang tepat, dengan hasil simulasi yang akurat. Ini bisa menjadi solusi dalam personalisasi pengobatan kanker di masa depan.
Peneliti di Inggris telah merumuskan model kembaran digital yang mampu memprediksi respons pengobatan kemoterapi pada pasien kanker. Teknologi bernama FarrSight®-Twin ini dapat membantu profesional kesehatan dalam memilih obat kemoterapi yang tepat untuk individu. Uzma Asghar, pendiri Concr dan ahli onkologi, menjelaskan bahwa model ini berdasarkan data biologis dari ribuan pasien dengan kanker yang telah menjalani berbagai pengobatan. Semakin banyak informasi yang dimasukan ke dalam model, semakin akurat prediksinya.
Model kembaran digital ini diciptakan untuk meningkatkan pemahaman tentang siapa yang akan merespons kemoterapi dan obat mana yang lebih efektif. Dengan lebih dari 10.000 pasien yang terlibat, model ini telah berhasil mensimulasikan hasil uji klinis secara akurat. Asghar menyatakan bahwa teknologi ini juga dapat digunakan untuk mensimulasikan trial pada berbagai tipe tumor sejak tahap awal pengembangan obat.
FarrSight-Twin merupakan langkah maju dalam penelitian pengobatan kanker, dengan potensi memberikan prediksi yang lebih baik untuk terapi kemoterapi individu. Meskipun belum siap untuk penggunaan klinis secara luas, teknologi ini dapat mengganti cara praktisi medis melakukan preskripsi dan meningkatkan hasil pengobatan pasien dengan kanker.
Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com