Skrining Kanker: Meningkatkan Deteksi dan Pencegahan

Deteksi kanker yang lebih awal melalui skrining dapat meningkatkan efektivitas pengobatan. Berbagai jenis kanker dapat dideteksi, termasuk payudara, kolorektal, serviks, dan paru-paru. Skrining rutin penting dilakukan sesuai rekomendasi usia dan faktor risiko guna menjaga kesehatan dan mencegah kanker.

Deteksi dini kanker sangat penting untuk meningkatkan peluang pengobatan berhasil. Skrining kanker dapat membantu menemukan jenis kanker tertentu sebelum menyebar. Dr. Bassim Kobrossy dari Essentia Health menekankan bahwa, “Skrining berarti melakukan tes untuk memeriksa kanker sebelum gejala muncul. Semakin awal kanker terdeteksi, semakin mudah pengobatannya.” Skrining rutin dapat mencegah penyakit serius dan membantu menjaga kesehatan.

Berbagai jenis kanker yang dapat dideteksi melalui skrining termasuk kanker payudara, kolorektal, serviks, dan paru-paru. Skrining seperti mamografi bisa mengurangi kematian akibat kanker payudara lebih dari 40%. Selain itu, skrining kanker serviks berhasil menurunkan angka kematian lebih dari 50% dalam 40 tahun terakhir. Skrining awal tidak hanya mendeteksi kanker, tetapi juga sel-sel precancerous yang dapat diangkat.

Bagi wanita, skrining kanker serviks disarankan mulai usia 21 tahun. Tes yang umum dilakukan termasuk Pap dan HPV. Wanita usia 21-29 tahun cukup melakukan Pap setiap tiga tahun. Sementara, usia 30-65 tahun bisa berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan jenis dan frekuensi skrining yang tepat.

Skrining kanker kolorektal disarankan bagi individu berisiko rata-rata mulai usia 45 tahun. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan kolonoskopi, yang memungkinkan dokter untuk mendeteksi dan mengangkat polip berpotensi kanker. Jika hasil kolonoskopi normal, pemeriksaan ulang dilakukan setiap 10 tahun. Jika tidak siap dengan kolonoskopi, terdapat alternatif tes tinja yang bisa dilakukan setiap 1-3 tahun.

Skrining kanker paru-paru dilakukan melalui CT scan dosis rendah, khusus untuk individu berisiko, seperti mereka yang memiliki riwayat merokok. Skrining ini meningkatkan deteksi kanker paru-paru pada tahap awal. Selain itu, pria disarankan untuk berdiskusi dengan dokter tentang skrining kanker prostat mulai usia 50 tahun, dengan pertimbangan risiko yang ada.

Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan skrining kanker yang tepat untuk Anda, berdasarkan usia, riwayat kesehatan, dan faktor risiko yang ada.

Deteksi kanker di tahap awal melalui skrining memahami akan meningkatan efektivitas pengobatan. Skrining melibatkan berbagai jenis tes seperti mamografi, tes Pap, kolonoskopi, dan CT scan, yang dapat mengidentifikasi kanker serta kondisi precancerous. Bertanya pada penyedia layanan kesehatan Anda tentang kebutuhan skrining sesuai usia dan riwayat kesehatan adalah penting untuk menjaga kesehatan Anda.

Sumber Asli: www.essentiahealth.org

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *