Meningkatnya Kasus Kanker di Iowa dan Tantangan Pembiayaan

Iowa menduduki peringkat kedua dalam kasus kanker baru di AS dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Pemotongan anggaran federal untuk penelitian kanker dapat membahayakan kemajuan ini, menambah tantangan bagi akses perawatan kesehatan dan program penyintas yang diperlukan. Upaya penelitian baru diusulkan untuk memahami faktor-faktor penyebab kanker di negara bagian ini.

Kanker semakin meningkat di Iowa, dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Iowa memiliki tingkat kasus kanker baru tertinggi kedua di AS dan tidak hanya itu, juga menjadi salah satu dari dua negara bagian dengan angka kanker yang terus meningkat. Meski lebih banyak orang yang selamat dari kanker, potensi pemotongan anggaran federal untuk penelitian medis menjadi ancaman bagi kemajuan pengobatan kanker yang akan datang.

Laporan terbaru dari Iowa Cancer Registry mencatat bahwa pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 21.200 orang yang didiagnosis kanker di Iowa, dengan 6.300 di antaranya diperkirakan akan meninggal akibat penyakit ini. Kanker paru-paru tetap menjadi penyebab utama kematian karena kanker. Namun, jumlah penyintas kanker terus tumbuh, dengan sekitar 171.535 penyintas saat ini tinggal di Iowa, menjadikannya secara nasional peringkat kedua dalam jumlah penyintas kanker.

Menurut Dr. Mark Burkard, direktur Holden Comprehensive Cancer Center di Universitas Iowa, “Hari ini, lebih banyak orang selamat dibanding sebelumnya. Kami semakin baik dalam menangani kanker, tetapi ada dampak untuk para penyintas.” Meski belum ada uji klinis di Universitas Iowa yang terhenti akibat pemotongan anggaran, ada kekhawatiran terkait dampaknya pada penelitian di masa depan, termasuk pelatihan peneliti muda.

Di Iowa, dengan potensi pemotongan anggaran federal, kekhawatiran muncul tentang pendanaan penelitian dan perawatan kanker. Pemotongan anggaran berpotensi menghapus ekspansi Medicaid yang memberikan cakupan kesehatan kepada banyak penduduk. Laporan menunjukkan bahwa jumlah individu tidak diasuransikan dapat meningkat hingga 93% jika ekspansi Medicaid dihapus, memberi dampak signifikan pada akses ke layanan kesehatan, termasuk perawatan kanker.

Gubernur Kim Reynolds berencana meminta anggaran $1 juta untuk mendanai penelitian tentang faktor-faktor yang menyebabkan kanker di Iowa. Program baru ini melibatkan kolaborasi antara Iowa HHS dan Universitas Iowa, memfokuskan pada riset elemen perilaku, genetik, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi angka kanker di negara bagian tersebut. Program penyintas juga menjadi prioritas, untuk meningkatkan kualitas hidup penyintas kanker yang terus tumbuh.

Secara keseluruhan, meski ada perdana kemajuan dalam kelangsungan hidup kanker di Iowa, pemotongan anggaran dapat berdampak besar pada kemampuan untuk melakukan penelitian dan mempertahankan tingkat perawatan yang membutuhkan dukungan yang berkelanjutan.

Kanker di Iowa terus meningkat, namun tingkat kelangsungan hidup tinggi. Potensi pemotongan anggaran federal untuk penelitian medis dapat mengancam kemajuan yang dicapai. Kolaborasi untuk penelitian faktor penyebab kanker dan program penyintas juga semakin penting. Menghadapi tantangan pendanaan, dampaknya terhadap akses perawatan kesehatan bagi masyarakat sangat perlu diperhatikan.

Sumber Asli: www.desmoinesregister.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *